JinIfrit di sini tentu adalah jin terkuat di kalangan prajurit Nabi Sulaiman AS. Selain itu, ayat ini menjadi petunjuk tentang kecepatan maksimal yang bisa dilakukan oleh jin itu. Mengingat jin tersebut tidak mengajukan tawaran yang lebih tinggi dibandingkan tawaran dari seseorang (manusia) yang memiliki ilmu dari alkitab. Alkitabsangat aneh, Knp penciptaan Bumi hnya 3 Hari, Langit hnya 3 lapis, bumi itu datar. Sdg kan di al qur'an Bumi di ciptakan 6 hari, Langit 7 lapis, Bumi berbentuk serupa bulat.Kalau langit di ciptakan hnya 3 lapis maka kehidupan di bumi Tdk ada yg dpt bertahan Dari panas nya Matahari.Bayangkan langit yg 7 lapis menurut Al qur'an saja masih MenurutTjasyono (2016), teori bumi bulat telah lama diperkenalkan oleh sejumlah ilmuwan dan filsuf mulai dari Aristoteles (330 SM) hingga Phytagoras (500 SM). Selain itu, Ptolemy juga mengajukan teori yang menyatakan bahwa bumi berada di pusat alam semesta. Bulan mengelilingi bumi dalam orbit paling dekat sedangkan bintang-bitang berada pada BenarkahBumi Itu Datar 100 Klaim Bukti Ilmiah Menurut Flat Earth So di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli Benarkah Bumi Itu Datar 100 Klaim Bukti Ilmiah Menurut Flat Earth So di Candy_Cat. Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Kayle B. de Waal, kebangkitan baru-baru ini akan sebuah keyakinan bahwa bumi itu datar dan itu tayang dokumenter televisi, postingan di berbagai internet, dan diberbagai situs web, mereka secara khusus membahas ide bawah bumi ini akan membahas ayat-ayat Alkitab yang digunakan untuk mendukung gagasan akan memberikan sejarah singkat ide dan garis besar singkat dari prinsip interpretasi, menyajikan bukti, terlibat secara kritis dengannya, dan menyajikan temuan Belakang SejarahFilsuf Yunani abad keenam Pythagoras diakui sebagai orang pertama yang berpendapat bahwa bumi adalah bola Pada abad keempat SM, sebuah bola Bumi ”menjadi diterima secara luas di antara orang-orang terpelajar”.⁵Ide ini telah diterima secara mayoritas…Aristoteles 384–322 SM memberikan bukti untuk bentuk bola bentuk bumi secara empiris sekitar 330 SM. Dunia Helenistik umumnya mengakui bahwa bumi berbentuk Younker dan Richard Davidson mempelajari sumber utama dan sumber kedua yang terkait dengan literatur Babilonia, Yunani, dan Yahudi dan menyimpulkan bahwa tidak satu pun dari bangsa kuno ini yang percaya pada bumi datar dengan kubah atau berjalannya sejarah, pandangan tentang bentuk bumi dipertanyakan. Daniel Boorin menyatakan, ”Amnesia ilmiah di seluruh Eropa . . . melanda benua dari tahun 300 M hingga setidaknya abad-abad itu Iman dan dogma Kristen menekan citra yang berguna dari dunia yang telah begitu lambat, sangat menyakitkan dan begitu digambar dengan cermat oleh ahli geografi kuno.”⁸Namun, terlepas dari ini, konsensus ilmiah adalah bahwa selama Abad Pertengahan abad kedua belas hingga ketiga belas, “Semua orang terpelajar di seluruh Eropa tahu tentang bentuk bola bumi dan perkiraan kelilingnya atau lingkarnya.”⁹Pada jaman Columbus, sesama pelaut dan bahkan para pengkritiknya mengerti bahwa dunia kita adalah bola telah menjadi fakta yang mapan selama berabad-abad. Buku teks astronomi populer On the Sphere of the World, diterbitkan lebih dari 250 tahun sebelum Columbus berlayar, berpendapat, “Bahwa bumi juga bulat ditunjukkan tidak terbit dan terbenam sama untuk semua orang di mana-mana, tetapi terbit dan terbenam lebih cepat bagi mereka yang di timur daripada di barat; dan ini tidak ada penyebab lain selain karena tonjolan Bumi.”11Keyakinan akan bumi datar, bagaimanapun, menjadi momentum yang serius ketika Flat Earth Society didirikan di Amerika Serikat pada tahun masyarakat kontemporer, gerakan “Bumi Datar” telah melihat baru-baru ini kebangkitan, dengan Twitter dan YouTube bertindak sebagai inkubator untuk pandangan penting lagi, beberapa orang Kristen juga percaya bahwa Alkitab mengajarkan bahwa bumi itu datar karena mereka menafsirkan beberapa bagian Kitab Suci secara harfiah. Kekhawatiran itulah yang sekarang kita InterpretasiPenting untuk memiliki prinsip-prinsip interpretasi yang sehat yang muncul dari Kitab Suci itu sendiri. Ada beberapa yang perlu diperhatikan untuk penelitian iniKita harus mempelajari Alkitab dalam konteks sastranya serta dalam konteks sejarah, agama, sosial dan budaya tidak ditulis dengan keprihatinan atau pertanyaan abad kedua puluh satu. Alkitab ditulis dalam bahasa Ibrani, Yunani, atau Aram untuk orang-orang kuno yang hidup dalam masyarakat Mediterania yang lebih Alkitab menjelaskan dan menafsirkan dirinya sendiri, bagian-bagian Kitab Suci yang sulit harus dipelajari dalam terang bagian-bagian Kitab Suci yang lebih adalah wahyu diri Allah kepada manusia 2 Tim 316. Dengan kata lain, tanpa Alkitab kita tidak akan tahu apa-apa tentang menjelaskan dirinya sendiri dalam kaitannya dengan setiap Tuhan adalah cetak biru untuk pemahaman kita tentang bagian-bagian selanjutnya yang mengatakan apa pun tentang penciptaan alkitabiah menyatakan kekuatan dan kuasa Tuhan yang tak yang kekal, tak terbatas, dan supernatural menciptakan dunia ini ex nihilo Rom 417; Ibr 113; Mz 902; Yes 4424; 4812–13; 4518.13Namun terlepas dari kekekalan-Nya, Tuhan bertindak secara temporal—dalam sejarah manusia—melalui urutan tindakan yang dimaksudkan untuk mewujudkan Jacques Doukhan, “pentingnya penciptaan dalam Alkitab dapat dilihat melalui banyak referensi dalam Kitab-Kitab Ibrani” Kel. 158, 17; Yes 40–55; Yer 423–26; 3135–57; Mz 292; 951–6; 13913–14; 145 15; Dan 7-8; 12.15Kita harus menentukan genre apa yang kita baca di Kitab Suci penting untuk dipahami dan memperoleh makna yang benar dari Kitab Suci. Jika kita salah memahami genre suatu bagian, kita bisa salah menafsirkan bagian dapat membantu memutuskan apakah pernyataan dalam Kitab Suci harus dipahami secara harfiah atau sebagai kiasan atau harus mengambil perspektif yang berpusat pada Tuhan ketika kita menafsirkan utama Alkitab meskipun bukan satu-satunya adalah untuk mengungkapkan karakter Allah Alkitab dibuka, potret Tuhan yang berbeda muncul. Tuhan tetap lebih besar dari potret. Kita tidak pernah belajar semua yang perlu diketahui tentang Tuhan, tetapi kita belajar tentang ini penting karena Tuhan adalah pencipta dan EvaluasiDugaan bukti alkitabiah yang disajikan untuk bumi datar ada empat dan mencakup 1 cakrawala, 2 air dan langit di atas, 3 bumi tidak bergerak, dan 4 teks-teks khusus yang diduga merujuk pada bumi yang sering hanya diposting di berbagai halaman web tanpa penjelasan apapun. Artikel ini akan menyajikan bukti dengan menempatkan ide-ide serupa dari ayat-ayat yang berbeda bersama-sama, dan dengan menyajikan asumsi yang menyertainya serta evaluasi akan menarik dari berbagai sarjana ke meminimalkan Cakrawala/Vault• “Dan Allah berfirman, Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.’ Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Lalu Allah menamai cakrawala itu langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua.” Kej. 16–8, 14.19• “Pujilah Dia, hai langit yang mengatasi segala langit, hai air yang di atas langit!” Mzm 1484.• “Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,” 2 Pet 35.• “Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!” Yes 4022.• Ayat-ayat lain yang mendukung pengertian langit seperti tenda atau kanopi termasuk Mazmur 1042–3, 194–5, 1816 dan 2 Samuel 22 yang dihasilkan dari interpretasi sesat dari teks-teks ini adalah bahwa bumi memiliki kubah, kubah, atau kanopi yang mengelilinginya; ada perairan di atas langit; dan ada lingkaran di atas AlkitabiahKata Ibrani rāqîa, diterjemahkan “cakrawala” atau “kubah”, berarti “hamparan.” Ada sejumlah sarjana yang mengartikulasikan pandangan Mathews berpendapat “bahwa Allah menciptakan bentangan untuk menciptakan batas, memberi struktur pada air atas dan bawah Kej. 16-7.Hamparan adalah suasana yang membedakan air permukaan bumi yaitu perairan di bawah dari perairan atmosfer atau awan yaitu air di atas.”20Hamparan juga tempatnya di mana matahari dan bulan ditempatkan Kej 115, 17 dan burung-burung terbang Kej 120.Dalam nada yang sama, Hugh Ross mengklaim bahwa “hamparan” dalam Kejadian 16-8 mengacu pada troposfer dan “perairan di atas” adalah uap berpendapat bahwa ”pemisahan’ air oleh Tuhan secara akurat menggambarkan pembentukan troposfer, lapisan atmosfer tepat di atas lautan di mana awan terbentuk dan kelembapan berada.”21Younker dan Davidson mencapai kesimpulan yang sama ketika mereka menyatakan bahwa air di atas cakrawala dalam Kejadian 17 mengacu pada penting, istilah rāqîa diberi nama dalam Kejadian 18—šāmayim “langit”.23Kata Ibrani sāmayim dapat diterjemahkan dalam bahasa Inggris sebagai “surga” dan sebagai “langit.“Tapi di sini arti “langit” dimaksudkan karena Penggunaan istilah rāqîa di kemudian hari dalam Perjanjian Lama tidak memberikan kesan bahwa langit adalah kubah yang orang berpendapat bahwa orang Ibrani percaya ada jendela atau pintu literal di mempelajari Kitab Suci dengan cermat dapat membantu kita menafsirkan Kitab Suci. Mazmur 7823 dapat membantu kita memahami Mazmur 1484 karena mengacu pada “jendela” dan “surga”.Mazmur 7823 berbunyi, “Namun Dia memerintahkan awan [šĕḥāqîm] di atas dan membuka pintu-pintu langit.”Istilah “pintu langit” secara eksplisit terkait dengan awan melalui sinonim puitis Perjanjian Lama Keil dan Delitzsch mengakui bahwa dalam pemikiran Ibrani “menurut representasi Perjanjian Lama, setiap kali hujan deras, pintu atau jendela langit dibuka.”26Jadi istilah ini tidak menggambarkan jendela harfiah di langit, tetapi digunakan secara puitis, cara kiasan untuk mengungkapkan bahwa hujan deras dari heran Van Gemeren menyatakan, sebenarnya, bahwa air di atas langit dalam Mazmur 1484 adalah berbagai bentuk 2 Petrus 35, Petrus Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,Petrus menyinggung Kejadian 16–10 dengan frasa “dari air dan oleh air” Gk. ex hydatos kai di’ hydatos.Tuhan memisahkan air dari tanah, jadi bagian pertama dari kalimat “keluar” air” secara “dan dengan air” lebih sulit. Ini merujuk, kemungkinan besar, pada fakta bahwa air adalah sarana yang dengannya bumi muncul. Dengan kata lain, saat air surut bumi dengan Yesaya 4022, kata “lingkaran” adalah kata Ibrani ḥûg gUH. Kata yang sama digunakan untuk merujuk untuk lingkaran dan cakrawala dalam Ayub 2214 dan Amsal 8 lain seperti Yesaya 661, 1 Raja-raja 839, dan Mazmur 24 mengajarkan bahwa Allah tinggal di surga ḥûg.30Misalnya , Yesaya 661 berbunyi, “Beginilah firman TUHAN “Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Di mana rumah yang akan Anda bangun untuk saya?Di mana tempat peristirahatanku?” Kita harus membaca berbagai versi Ayat-ayat Alkitab tentang suatu masalah untuk membedakan pikiran ilahi dan mempelajari apa itu berkonsultasi dengan teks-teks lain, kita pelajari bahwa hug, yang mengacu pada lingkaran di atas bumi dalam Yesaya 4022, juga mengacu pada langit sebagai cakrawala dalam berbagai teks itu, Mazmur 1042–3, 194–5, 1816, dan 2 Samuel 2216 harus dipahami secara seperti matahari bukanlah mempelai laki-laki yang keluar dari kamarnya Mzm 195, demikian pula tidak ada tenda secara harfiah di sekitar bukti kumulatif dari penelitian kami dari empat ayat ini memberitahu kita bahwa Alkitab tidak mengajarkan bahwa bumi memiliki kubah atau kubah di Alkitab mengajarkan bahwa ada hamparan di dimana awan dan matahari dan bulan ditempatkan Kej 115, 17 dan burung-burung terbang Kej 120.Tidak ada jendela atau pintu literal di hamparan. Lebih tepatnya, jendela atau pintu yang terbuka mengacu pada hujan, ketika awan “melepaskan” Dasar• “Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.” Mz 10225; lihat juga 1042; 931.• “Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan.” 1 Sam 28, TIB.• “Tangan-Ku juga meletakkan dasar bumi, dan tangan kanan-Ku membentangkan langit. Ketika Aku menyebut namanya, semuanya bermunculan. Yes 4813; lihat juga Zak 121.Asumsi yang dihasilkan dari interpretasi sesat dari teks-teks ini adalah bahwa bumi memiliki fondasi dan karena itu datar, dan ada pilar yang menopang AlkitabiahKonsep “dasar” menunjuk pada pendirian Allah atas bumi Mzm 7869; 1045; 11990; 1486.31 Ini menjadi lebih jelas ketika kita melihat paralelisme di Mazmur 7869, yang berbunyi, “Ia membangun tempat kudus-Nya setinggi langit, laksana bumi yang didasarkan-Nya untuk selama-lamanya;.”Dia merujuk “secara kiasan pada keteguhan dan stabilitas ciptaan Tuhan.”32 Gagasan tentang fondasi atau pendirian merujuk, oleh karena itu, pada kendali Tuhan yang tidak dapat diubah atas segala sesuatu, baik dan buruk, dan karenanya keunikan Tuhan Ul 3239; Yes 414; 4310; 4812.33Dengan hati-hati membandingkan Kitab Suci dengan Kitab Suci, kita bisa menjauh dari pembacaan literalistik ide “fondasi.”“Tiang-tiang bumi” disebutkan dalam 1 Samuel 28. Ungkapan ini juga harus dipahami dalam konteks alkitabiah yang lebih luas, dan tidak diartikan secara membantu kita lebih memahami ayat ini, mari kita lihat Ayub 267, yang berbunyi, “Allah membentangkan utara di atas kekosongan, dan menggantungkan bumi pada kehampaan..”Tampaknya ayat-ayat ini saling bertentangan bagaimana bumi dapat bersandar pada tiang-tiang dan pada saat yang sama tidak bergantung pada apa pun?Konteks setiap perikop menuntun kita untuk menyadari bahwa para penulis Alkitab menggunakan bahasa kiasan ketika mereka berbicara tentang “tiang-tiang bumi”.Hana mengucapkan kata-kata 1 Samuel 28 selama doa, setelah mendedikasikan putranya Samuel kepada berbicara kata-kata Ayub 267 ketika berbicara dengan teman-temannya tentang kelemahan manusia dalam terang kekuasaan tertinggi puitis semacam ini—yaitu, pilar dan fondasi—umumnya digunakan dalam Kitab Suci untuk menggambarkan bagaimana Tuhan menegakkan dan memelihara Stuart dan Gordon Fee mengingatkan kita bahwa sastra kebijaksanaan, yang diklasifikasikan sebagai Ayub dan Mazmur, sering disalahpahami karena penggunaan bahasa perhatikan apa yang Tuhan katakan kepada Ayub“Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? — Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya?” Ayub 384–6.Gagasan bahwa orang Ibrani dan Mesopotamia kuno percaya pada bumi bersudut empat yang sederhana telah dibantah oleh penemuan tablet Mesopotamia yang menunjukkan bahwa empat “sudut” sebenarnya mengacu pada empat arah mata angin di dalam lingkaran Yesaya 1112 dan Yehezkiel 72, dua kata kunci ibrani yang menggambarkan sudut-sudut bumi secara harfiah berbicara tentang “empat sayap” kăn•pôṯʼ.Ini akan menjadi kesalahan untuk mengasumsikan bahwa empat sudut siku-siku sembilan puluh derajat orang Ibrani kuno ingin menggambarkan objek dengan literal sembilan puluh derajat sudut bersudut, seperti sudut rumah, sudut jalan, atau sudut altar, sudut umum istilah yang digunakan adalah pinnah “pojok”.Tuhan menggunakan bahasa kiasan fondasi dan batu penjuru untuk menyampaikan sesuatu tentang pribadi-Nya—Dia adalah Pencipta yang cara yang sama, hewan tidak berbicara dan tertawa, namun Tuhan juga memberi tahu Ayub bahwa kuda itu “tertawa” dalam ketakutan” Ayub 3922, ESV.Ketika kita menafsirkan Kitab Suci, kita berusaha untuk menemukan maksud yang dimaksudkan untuk mengerti genre sastra apa yang digunakan juga sangat penting. Sama seperti kita menggunakan bahasa kiasan hari ini, demikian juga para penulis Kitab Suci sering menggunakan kiasan—terutama dalam literatur yang lebih mudah yang memperkenalkan bagian ini menunjuk pada fondasi sebagai pembentukan Tuhan atas bumi dan harus digunakan untuk menafsirkan teks-teks sulit seperti 1 Samuel 2 Tak Bergerak“Dan matahari berhenti, dan bulan tetap, sampai orang-orang itu membalaskan dendamnya kepada musuh-musuh mereka. Bukankah ini tertulis dalam kitab Yasher? Maka matahari berhenti di tengah-tengah langit, dan tidak segera terbenam kira-kira sehari penuh” Yos 1013.“Gemetarlah di hadapan-Nya hai segenap bumi; sungguh tegak dunia, tidak bergoyang. 1 Taw 1630, TIB.“Fear before him, all the earth the world also shall be stable, that it be not moved”KJVAsumsi yang dihasilkan dari interpretasi sesat dari teks-teks ini adalah bahwa bumi tidak AlkitabiahSeperti bagian-bagian Alkitab lainnya, kita prihatin dengan menemukan niat penulis saat kami mempelajari teks—daripada membaca ide dan praanggapan kita ke dalam ditentukan oleh teks. Prinsip-prinsip yang diuraikan di awal artikel ini akan membantu kita terlibat dalam tugas Kitab Suci yang berpusat pada Tuhan berarti bahwa kita mendekati teks sebagai orang percaya. Teks ini menunjuk pada aktivitas Tuhan—keilahian-Nya, aktivitas supranatural dalam 1013 kadang-kadang dicantumkan tanpa penjelasan, untuk menempatkan model alam semesta yang berpusat pada tersebut tidak menyatakan bahwa matahari bergerak mengelilingi bumi. Seringkali Kitab Suci menggambarkan peristiwa alam dari perspektif pengamat, tetapi ini tidak berarti bahwa perspektif ini mencerminkan setiap aspek realitas—itu hanya memberi tahu kita apa yang kita sadari dengan indra kita, tanpa menggunakan alat investigasi telah berhenti dan jam matahari tidak bergerak tidak berarti matahari mengelilingi sepertinya penulis teks ini tidak terlalu terpaku pada keprihatinan kontemporer kita—matahari berdiri diam atau bulan berhenti—melainkan pada kenyataan bahwa Tuhan menjawab doa Yosua Yos 1014.37Pemanjangan hari memberikan waktu tambahan untuk tentara Israel menghancurkan musuh itu menunjukkan kekuasaan Yahweh atas dewa Kanaan Baal dan Astoret. Dewa matahari dan bulan ini tunduk pada perintah Yahweh dan manusia kita membatasi kekuatan dan kemampuan Tuhan. Kita mencari penjelasan naturalistik dan bukti menegaskan bahwa “hikmat Allah sangat dalam, kuasa-Nya luas. Dia melakukan keajaiban yang tidak mungkin mukjizat yang tidak dapat dihitung” Ayub 94, 10.Yang benar adalah kita tidak dapat menggunakan alasan alami untuk menjelaskan Yosua 1013–14. Jika kita bisa, itu adalah keajaiban, tidak dapat menjelaskan bagaimana keajaiban Tuhan bekerja membuat hari pada jaman Yosua lebih panjang dan dari bagaimana kita menjelaskan Yesus memanggil Lazarus dari kematian Yohanes 1138–44 atau berjalan di Danau Galilea Mat 1422– 33.Sifat yang tidak dapat dijelaskan dari peristiwa ini adalah karena itu mujizat, keajaiban Tuhan dan itu tidak LiteralAku akan mendatangkan atas Elam keempat angin dari keempat penjuru langit dan akan menyerakkan mereka ke segala mata angin ini, sehingga tidak ada bangsa yang tidak kedatangan orang-orang yang berserakan dari Elam. Yeremia 4936Engkau, anak manusia, katakanlah Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tanah Israel Berakhir! Berakhirlah keempat penjuru tanah itu. Yeh 72Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. Wahyu 71; 208Asumsi yang dihasilkan dari interpretasi sesat dari teks-teks ini adalah bahwa empat penjuru bumi menunjukkan bahwa bumi itu AlkitabiahUngkapan “keempat penjuru negeri” adalah frasa umum di dunia kuno, sama seperti frasa “empat arah kompas” saat dengan frasa dalam Yehezkiel 72, itu hanya merujuk pada Israel lihat Yeh 71. Frasa dalam Wahyu 71 dan Yeremia 4936 adalah ungkapan metafora yang secara geografis mengacu pada seluruh Yunani untuk “sudut/penjuru” dalam Wahyu 71 adalah gonia, yang berarti “sudut” atau “pembagian”.Ini lebih terkait erat dengan pembagian modern yang dikenal sebagai kuadran. Ini tidak menyiratkan bentuk atau bentuk apapun dari Holding mencatat bahwa kata Ibrani yang paling sering diterjemahkan “bumi” dalam Perjanjian Lama adalah erets, yang digunakan untuk merujuk ke bumi tetapi juga menunjuk beberapa bangsa atau wilayah tertentu. , seperti “tanah Hawila” Kej 211, atau mengacu pada sebidang tanah yang ditentukan, seperti yang dibeli oleh Abraham Kej 2315.43Selain itu, mereka yang percaya bumi datar mengklaim bahwa tidak ada ayat dalam Alkitab yang mengatakan bumi adalah sebuah bola berputar berputar mengorbit matahari. Alkitab diam tidak membuktikan atau membantah hal Juga Apakah Bencana Alama hukuman Tuhan?KesimpulanArtikel ini telah memeriksa teks-teks yang digunakan oleh mereka yang percaya bahwa bumi itu datar untuk mendukung klaim diteliti juga mengenai gagasan bahwa ada pilar di bawah bumi, bahwa ada kubah atau kubah di sekitar bumi, dan bahwa bumi tidak memeriksa teks-teks Alkitab, kesimpulan kami adalah bahwa Alkitab tidak mengajarkan bahwa bumi itu datar, atau memiliki kubah atau kubah literal, atau bahwa ada pilar di bawah untuk “bumi datar” dibuat lebih banyak pada pengandaian daripada eksegesis yang bertanggung internet yang menggunakan teks-teks ini sebagai bukti sering memberikan tidak ada penjelasan untuk dan dengan segala hormat kepada para blogger yang mempromosikan pandangan “bumi datar”, mereka menggunakan teks-teks ini di luar konteks, tanpa membaca mengambil teks-teks ini secara harfiah, berdasarkan asumsi yang salah dan dengan hasil yang telah ditentukan oleh pikiran yang salah mengarah pada kesimpulan yang salah; bahkan jika didasarkan pada berbagai teks, mereka tidak akan mengarah pada kebenaran tidak dapat mengambil teks, tidak peduli berapa banyak ayat yang digunakan, jika itu telah diluar mengarah pada doktrin yang salah. Kebenaran alkitabiah harus didasarkan pada pengajaran yang jelas dan konsisten tentang Kitab Suci yang secara serius memperhatikan konteks sejarah, sastra, budaya, dan teks harus dipertimbangkan dalam konteksnya. Kita juga harus mempertimbangkan genre bacaan, karena ini menentukan bagaimana kita membaca dan membuat makna dari satu asumsi yang dibuat beberapa orang adalah bahwa orang-orang Ibrani kuno berhutang budi kepada orang-orang kuno lainnya di Mesopotamia atas pandangan dunia mereka, dan oleh karena itu, teks-teks yang merujuk pada “bumi datar”, sebuah “lengkungan/kubah mengelilingi bumi”, dan “pilar” yang menopang bumi juga mencerminkan pandangan Ibrani penelitian kami, pandangan ini tidak dapat dipertahankan. Herman Bavinck berpendapat bahwa “kisah-kisah penciptaan dalam Kejadian dan Babel sangat berbeda dalam semua hal.”44Gordon Wenham menyatakan bahwa “meskipun Kejadian berbagi banyak praanggapan teologis dunia kuno, sebagian besar kisah-kisah yang ditemukan dalam bab-bab ini paling baik dibaca karena menyajikan pandangan dunia alternatif dari yang umumnya diterima di Timur Dekat kuno.”45Oleh karena itu, Musa menyampaikan pandangan dunia alternative berdasarkan wahyu Tuhan, yang pada beberapa titik bertentangan dengan pandangan dunia kuno dari Timur dekat manusia adalah renungan dalam teks-teks Timur Dekat kuno, sedangkan dalam Kitab Suci manusia adalah puncak kekuatan kreatif Ibrani kuno tidak lebih unggul dari budaya lain; lebih tepatnya, Yahweh hanya memilih untuk menyatakan diri-Nya kepada orang-orang ini untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa di sekitarnya Kej 121-3.Kebenaran didasarkan pada wahyu Allah yang lebih dalam dan kasih penebusan-Nya yang besar Yohanes 316; 1 Yohanes 48.Pembacaan Kitab Suci secara kontekstual yang berpusat pada Tuhan sebenarnya menunjuk pada kuasa dan kedaulatan Tuhan yang tak terlukiskan sebagai penguasaan penciptaan dan apa yang dijelaskan di sana menyediakan kerangka kerja untuk penggunaan teks-teks selanjutnya Ayub 388-11; Mz 1045-9.48Untuk Israel dan untuk kita, Tuhan pencipta adalah Tuhannya perjalanan hidup dengan segala suka dan dunia kuno tidak ada pemisahan antara yang supernatural dan yang alami. Tuhan terlibat secara aktif dalam setiap menit detail dunia. Itu adalah sesuatu yang kita butuhkan dalam dunia B. de Waal, Postgraduate Course Convenor Avondale University College in New South Wales, Christine Garwood, Flat Earth The History of an Infamous Idea London Macmillan, 2007 and Eric Dubay, The FlatEarth Conspiracy New York Thomas Dunne, 2008.2 For some samples of how flat-earth representatives conceive the shape of the earth, see “Maps,” The Flat Earth Society, maps accessed December 16, 2019.3 The flat earth theory is often promoted by a very literalistic interpretation of certain biblical passages. For some resources that try to respond to the flat earth theory on a scientific level, see Robert Carter and Jonathan Sarfati, “A Flat Earth, and Other Nonsense,” Creation Ministries International, last modified December 26, 2019, accessed December 16, 2019 and Nikk Effingham, “How to Reason with Flat Earthers It May Not Help Though,” April 25, 2018, The Conversation, accessed December 16, 2019.⁴ Garwood, Flat Earth, 19– Ibid. See also Edward Grant, The Foundations of Modern Science in the Middle Ages Their Religious, Institutional and Intellectual Contexts Cambridge Cambridge University Press, 1996; Grant, Planets, Stars, and Orbs The Medieval Cosmos, 1200–1687 Cambridge Cambridge University Press, 1994; Grant, Physical Sciences in the Middle Ages Cambridge Cambridge University Press, 1978; Grant, Much Ado About Nothing Theories of Space and Vacuum from the Middle Ages to the Scientific Revolution Cambridge Cambridge University Press, 1981; Grant, God and Reason in the Middle Ages Cambridge Cambridge University Press, 2001; Grant, Science and Religion, 400 to 1550 From Aristotle to Copernicus Westport, CT Greenwood, 2004; Baltimore, MD John Hopkins University Press, 2006; and Grant, A History of Natural Philosophy from the Ancient World to the Nineteenth Century Cambridge Cambridge University Press, 2007.⁶ See “Greek Evidence for the Earth’s Shape and Spin,” Institute of Physics, accessed March 12, 2018.⁷ Randall W. Younker and Richard M. Davidson, “The Myth of the Solid Heavenly Dome Another Look at the Hebrew YQ9r!fa rāqîa,” Andrews University Seminary Studies 49, no. 1 2011 1– Daniel Boorin, The Discoverers New York Random House, 1983, 100– Jeffrey Burton Russell, Inventing the Flat Earth Columbus and the Modern Historians Westport, CT Praeger Publishers, 1997, 2; David Lindberg, Science in the Middle Ages, The Chicago History of Science and Medicine Chicago, IL University of Chicago Press Books, 1980. According to Stephen Jay Gould, “The Late Birth of a Flat Earth,” in Dinosaur in a Haystack Reflections in Natural History New York Three Rivers, 1997, 38–50, “there never was a period of flat Earth darkness’ among scholars regardless of how the public at large may have conceptualized our planet both then and now. Greek knowledge of sphericity never faded, and all major medieval scholars accepted the Earth’s roundness as an established fact of cosmology.” Historians of science David C. Lindberg and Ronald L. Numbers, “Beyond War and Peace A Reappraisal of the Encounter between Christianity and Science,” Church History 55 Cambridge Cambridge University Press, 1986, 338–354, point out that “there was scarcely a Christian scholar of the Middle Ages who did not acknowledge [Earth’s] sphericity and even know its approximate circumference.” The depiction of the earth as a globe can also be seen in the Globus Cruciger the cross-bearing orb that depicts the earth as a globus. As early as AD 215, a coin with the Roman Antoninianus Carinus shows him holding pilum and globe in his hands. Similar depictions are well known from other Roman and European emperors. See the images in “Globus Cruciger,” Wikimedia Commons, last updated September 21, 2019, Globus_cruciger accessed December 17, 2019 and “Globus Cruciger,” accessed December 17, 2019.10 Russell, Inventing the Flat Earth, 4-6, Johannes de Sacrobosco, Tractatus de Sphaera “On the Sphere of the World”, trans. Lynn Thorndike, ca. early thirteenth century; translation published 1949, http//www. accessed July 1, 2019.12 See Matthew Dunn, “The Flat Earth Theory Has Seen a Resurgence, with People Trying to Prove Our Planet is Not a Sphere,” June 1, 2017, accessed March 1, 2018.13 See the discussion in Norman R. Gulley, Systematic Theology Creation, Christ, Salvation Berrien Springs, MI Andrews University Press, 2012, 33– Ibid., xxi, Jacques B. Doukhan, Genesis, Seventh-day Adventist International Bible Commentary Hagerstown, MD Pacific Press, 2016, A genre is a literary type distinguished by its content, particular style, or compositional form of writing. The subject matter, structure, and style are taken into account when identifying genre. Genre is important to understand the communicative nature of texts and helps the reader understand the text’s particular See Carl F. H. Henry, God, Revelation and Authority, Waco, TX Word, 1976, 2 See “Religious References,” Flat Earth Society, accessed December 17, 2019.19 All biblical quotations are from the NKJV, unless otherwise Kenneth Mathews, Genesis 1–1126, New American Commentary Nashville, TN Broadman and Holman, 1996, 150. See also Bruce K. Waltke, Genesis A Commentary Grand Rapids, MI Zondervan, 2001, Hugh Ross, The Genesis Question Scientific Advances and the Accuracy of Genesis Colorado Springs, CO NavPress, 1998, 34, 199, 201. See also Ross, The Fingerprint of God Orange Promise Publishing, 1989, 165–8; Ross, A Matter of Days Resolving a Creation Controversy Colorado Springs, CO NavPress, 2004, 236; John L. Wiester, The Genesis Connection Nashville, TN Thomas Nelson, 1983, 202; Alan Hayward, Creation and Evolution Rethinking the Evidence from Science and the Bible Minneapolis, MN Bethany, 1985, 179–81; and H. Donald Daae, Bridging the Gap The First Six Days Calgary Genesis International Research, 1988, 56–68. 22 Younker and Davidson, “Myth of the Solid Heavenly Dome,” 1– John Sailhamer, “Genesis,” in Expositor’s Bible Dictionary Revised Edition, ed. Tremper Longman III and David E. Garland Grand Rapids, MI Zondervan, 2008, 159. The Hebrew šāmayim has a plural Mathews, Genesis 1–1126, Carl Friedrich Keil and Franz Delitzsch, Commentary on the Old Testament The Pentateuch, Peabody, MA Hendrickson, 1996, 153–54. See further Younker and Davidson, “Myth of the Solid Heavenly Dome,” 2227 William A. VanGemeren, “Psalms,” in The Expositor’s Bible Commentary, ed. Frank E. Gaebelein Grand Rapids, MI Zondervan, 1991, Peter H. Davids, The Letters of 2 Peter and Jude Grand Rapids, MI Eerdmans 2006, Francis D. Nichol, The Seventh-day Adventist Bible Commentary Hagerstown, MD Review and Herald, 1976, 4 Shalom M. Paul, Isaiah 40–66, Eerdmans Critical Commentary Grand Rapids, MI Eerdmans, 2012, VanGemeren, “Psalms,” 649. In the New Testament, the expression “from the foundation of the earth” refers just to the time from the creation of the earth Matt 1315; 2534; Luke 1150; Rev 138; 178. The same is true for “before the foundation” John 1724; Eph 14; 1 Pet 120 and for “since the foundation . . .” Heb 926.32 Ronald F. Youngblood, “1 & 2 Samuel,” in The Expositor’s Bible Commentary, ed. Frank E. Gaebelein Grand Rapids, MI Zondervan, 1992, Hans-Joachim Kraus, Psalms 60–150 A Commentary, trans. Hilton C. Oswald Minneapolis, MN Augsburg Fortress, 1989, 286– Ralph Klein, 1 Samuel, 2nd ed., Word Biblical Commentary Dallas, TX Word, 2008, 10 Gordon D. Fee and Douglas Stuart, How to Read the Bible for All Its Worth, 3rd ed. Grand Rapids, MI Zondervan, 2003, See the depiction of the tablet BagM. Beih 2 no. 98 and the discussion of its meaning in Wayne Horowitz, Mesopotamian Cosmic Geography Winona Lake, IN Eisenbrauns, 1998, 195– Various proposals have been put forward to explain this passage. For a brief overview, see the discussion in Gleason L. Archer, The New International Encyclopedia of Bible Difficulties Grand Rapids, MI Zondervan, 1982, 161–162 and Walter C. Kaiser, Jr., Peter H. Davids, and Manfred T. Brauch, Hard Sayings of the Bible Downers Grove, IL InterVarsity, 1996, 186– Nichol, The Seventh-day Adventist Bible Commentary, 2 Michael Youseff, Joshua Leading the Way Through Eugene, OR Harvest, 2013, Joan S. Morton, Science in the Bible Chicago, IL Moody, 1978, 138, 141. See further Ranko Stefanovic, Revelation of Jesus Christ Berrien Springs, MI Andrews University Press, 2002, See Logos Bible App, Revelation 71 Accessed December 18, 2019.42 Louis A. Brighton, Revelation, Concordia Commentary Saint Louis, MO Concordia, 1999, J. Holding, “The Legendary Flat-Earth Bible,” Christian Research Journal 36, no. 3 2013 Herman Bavinck, Reformed Dogmatics, ed. John Bolt, trans. John Vriend, vol. 2, God and Creation, Grand Rapids, MI Baker, 2004, Gordon J. Wenham, Genesis 1–15, Word Biblical Commentary Waco, TX Word, 1987, 1 Gerhard F. Hasel, “The Polemic Nature of the Genesis Cosmology,” Evangelical Quarterly 46 1974 81– Gulley, Systematic Theology, See further Gerald A. Klingbeil, ed., The Genesis Creation Account and Its Reverberations in the Old Testament Berrien Springs, MI Andrews University Press, 2015.49 John H. Walton, Job, NIV Application Commentary Grand Rapids, MI Zondervan, 2012, comments TENTANG KEBERADAAN ALAM SEMESTA Dalam usaha umat kristiani untuk membuktikan bahwa Tuhan itu “ADA”? Senantiasa mereka berkata, bahwa alam ini tidak terjadi begitu saja, pastilah ada sesuatu yang mereka sebut sebagai ciptaan Tuhan dengan desain Cinta Kasih yang Maha Sempurna, akan tetapi ada beberapa masalah yang akan muncul dari argument tersebut, tentu argumen itu, mengandung kesalahan yang Besar. Pertama; Bagaimana umat kristiani tau, kalau hanya Tuhan nya saja yang melatar belakangi penciptaan alam demesta dan seluruh isinya?, mungkin saja ada Tuhan agama lain yang mendesain dan menciptakan alam semesta ini. Alam semesta ini begitu kompleks dan rumit, dan kita bisa saja berpendapat ada ribuan Tuhan yang terlibat dalam rancangan dan ciptaan alam semesta ini diperkirakan ada 4200 agama di dunia, sehingga berakibat begitu kompleks dan rumit Simak Tentu alasan ini, yang paling masuk akal, daripada harus percaya hanya 1 satu Tuhan saja, seperti klaim umat kristiani. Kedua; Kita juga perlu bertanya apakah Tuhan Kristen yang mendesain lalu mencipta dengan sempurna? Bila demikian, maka seharusnya di-jawab; Iya! tentu alam semesta dan seluruh isinya mutlak dan harus sempurna!. Dan mari kita uji bersama dengan kebijaksanaan atas pengertian yang nenar, dari FAKTA berikut dibawah ini; Fenomena Benda Tak Hidup HUJAN; Ketika hujan, tentu kita bertanya, Siapa yang membuat hujan ini?. Dan kita semua tau bahwa hujan ini bukan dikarenakan seseorang, tetapi karena Suatu fenomena alam seperti panas, penguapan, pengendapan dalam bentuk awan dlsb. Dan hujan juga telah menurunkan dan memberi kita air murni sebagai air minum dan kehidupan. Akan tetapi terkadang hujan yang terlalu deras bisa menyebabkan banjir,Orang kehilangan nyawa dan harta kehilangan mata pencaharian Namun bila tak ada hujan sama sekali, Mengakibatkan jutaan Orang wafat karena kemarau dan kelaparan yang berkepanjangan Note; seperti contoh FAKTA berita dibawah dari akibat kemarau panjang masyarakat kristen kuno di ethiopia yang menyebabkan kematian 7,7 juta jiwa, sejak 1983 s/d 2017 kumparannews/jumlah-korban-kelaparan-ethiopia-bertambah-kini-7-7-juta-orang. Pertanyaan; Apakah ini yang disebut rancangan Tuhan yang sempurna? Dan Mengapa Tuhan Yesus tidak turun ke-dunia untuk membuktikan Mukjizatnya, memberi roti, anggur, dan menghidupkan mereka kembali yang sudah wafat seperti kisah lazarus?Agar kami percaya bahwa Tuhan Yesus ada? BATU; Ketika kita melihat batu yang halus di sungai, tentu juga kita tidak bertanya siapa yang memoles batu ini? sebab kita semua tau bahwa Permukaan batu yang halus itu bukan dikarenakan seseorang, akan tetapi karena suatu kejadian alam seperti gesekan pasir dan air. GUNUNG Yang menjulang tinggi ke angkasa, tentu indah dan sedap dipandang mata; Akan tetapi saat tanah longsor, gunung meletus yang terjadi dari abad ke abad, telah banyak menimbulkan kerugian dan kematian, Apakah ini yang disebut sebagai rancangan dan ciptaan yang sempurna?, ANGIN Dengan hembusan yang sejuk, memang menyenangkan; Akan tetapi saat topan dan badai, seringkali juga menyebabkan kehancuran dan hilangnya nanyak nyawa, Lalu apakah ini Juga disebut sebagai rancangan dan ciptaan yang sempurna?. Mala petaka dari fenomena benda mati tersebut diatas, merupakan FAKTA yang tidak mencerminkan kesempurnaan dari rancangan dan ciptaan alam semesta ini, Sehingga tidak bisa hanya diciptakan oleh satu Tuhan saja yang katanya sempurna. Fenomena Benda Hidup. Sekilas pandangan dangkal kalau di alam ini kelihatan indah dan harmonis, semua mahluk hidup berkecukupan dan masing-masing mempunyai tugas di dunia ini. Akan tetapi semua ilmuwan menyatakan bahwa alam ini begitu kejam, Untuk bertahan hidup saja mahluk hidup yang satu harus memangsa mahluk hidup yang lainnya, Sehingga harus menghindarkan diri dari menjadi mangsa mahluk lain. Di alam ini tak ada secuil pun waktu untuk berbelas kasihan, cinta kasih serta pengampunan. Jika Tuhan yang merancang dan menciptakan semua ini. Tentunya kita telah membuktikan bahwa Alkitab merupakan dokumen yang begitu kejam. Dan dunia hewan bukanlah satu-satunya rancangan yang tidak sempurna dari sudut pandang etis. Mahluk hidup juga tidak sempurna, karena sering terjadi kesalahan yang tidak masuk akal, yang mana; Ada jutaan bayi terlahir cacat phisik dan mental,Bayi yang meninggal dalam kandungan,Bahkan meninggal sesaat setelah dilahirkan dlsb. Pertanyaan; Mengapa Tuhan yang sempurna mau menciptakan yang buruk? Akhirnya; Tuhan menyesal atas ciptaannya bahwa Ia akan menghapus manusia yang telah Ia ciptakan, maupun hewan-2 dan binatang-2 melata dan burung-2 di udara, karena Ia telah menyesal bahwa Ia telah menjadikan mereka kejadian 65-7 Lalu umat kristiani menggiring kita kepada opini untuk mempertahankan ide dan argument tentang; DONGENG PENCIPTAAN Ketika kita meminta untuk membuktikan keberadaan Tuhan, maka umat kristen akan segera membuka Alkitab dan berkata “Injil yang mengatakan Tuhan Yesus ada”. Lalu mengapa kita harus percaya Alkitab saja?, Sementara kita tidak boleh mempercayai kitab agama lain, yang tentunya pasti memiliki argument masing2, tentang sebab awal adanya alam semesta ini. Penggunaan untuk menunjukkan keberadaan Tuhan, hanyalah Mutlakjika Alkitab berisi kata2 Tuhan. Akan tetapi Alkitab tidak mempunyai Fakta, bahwa Alkitab merupakan wahyu Tuhan. Lebih lanjut adalah bagaimana kita membuktikan bahwa; Alkitab hanya dokumen konflik politik yang banyak mengandung kesalahan. Maka dari itu mari kita awali penelitian dan menemukan kesalahan Alkitab, sehingga tidak bisa disebut Firman/ Wahyu Tuhan, yang mana penciptaan alam semesta, sangat bertentangan dengan Ilmu Pengetahuan Modern, bahkan Ilmu Perbintangan dan Biologi di Perguruan Tinggi. Dengan alasan yang sederhana bahwa; Bumi bergerak pada porosnya dan mengelilingi matahari, yang mana keping2 tektonik di permukaan bumi juga bergerak. Akan tetapi Alkitab menyatakan bahwa bumi tidak bergerak Bumi Datar Seperti tertulis pada Alkitab; Gemetarlah dihadapan-Nya hai segenap bumi; sungguh tegak bumi, tidak bergoyang 1 tawarikh 1630, mazmur 931, 9610, 1045, yesaya 4022 Simak “Bumi Datar Menurut Alkitab”. Posted by on 20 JULY 2017 Syalom. Salam sejahtera bagi kita semua. Pada kesempatan berikut ini, saya akan menjelaskan tentang ayat-ayat dalam Alkitab yang memperkuat bukti bahwa bentuk bumi sesungguhnya adalah datar dan tidak sesuai dengan teori bumi bulat. Mazmur 93 1 “TUHAN memerintah, Ia berpakaian kemuliaan, TUHAN berpakaian dan berikatpinggangkan kekuatan. Sebenarnya, dunia tegak dan tidak terguncangkan.”TB/” The LORD reigneth, he is clothed with majesty; the LORD is clothed with strength, wherewith he hath girded himself the world also is stablished, that it cannot be moved.”KJV Dalam nats tersebut dapat dengan sangat jelas dimengerti bahwa bumi tidak bergerak yang tercantum dalam frasa “dunia tegak”. Sementara itu frasa “tidak terguncangkan” mengandung arti bahwa terdapat fondasi yang didasarkan untuk menopang bumi ini sehingga tidak goyah ataupun roboh. Yesaya 40 22 ” Dia yang duduk di atas bulatan bumi, yang penduduknya seperti belalang, Dialah membentangkan langit seperti tirai, dan menghamparkannya seperti kemah untuk ditinggali,”TB/ “It is he that sitteth upon the circle of the earth, and the inhabitants thereof are as grasshoppers; that stretcheth out the heavens as a curtain, and spreadeth them out as a tent to dwell in”KJV Dalam ayat di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa bentuk permukaan bumi adalah datar yang terdapat dalam frasa “menghamparkannya seperti kemah untuk ditinggali”. Selain itu terdapat pula pernyataan “membentangkan langit seperti tirai” yang dapat dimengerti bahwa di atas bumi terdapat langitfirmament yang menyelimuti bumi. Yosua 10 12-13 “12 Pada hari itu TUHAN menyerahkan orang Amori kepada orang Israel. Yosua berdiri di hadapan orang-orang Israel dan berkata kepada TUHAN “Matahari, berhentilah di atas Gibeon, dan bulan, di atas Lembah Ayalon.”13 Berhentilah matahari, dan bulan tidak bergerak sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah itu telah tertulis dalam Kitab Yasar? Matahari pun berhenti di tengah-tengah langit dan tidak bergerak sehari penuh.”TB/”12 Then spake Joshua to the LORD in the day when the LORD delivered up the Amorites before the children of Israel, and he said in the sight of Israel, Sun, stand thou still upon Gibeon; and thou, Moon, in the valley of And the sun stood still, and the moon stayed, until the people had avenged themselves upon their enemies. Is not this written in the book of Jasher? So the sun stood still in the midst of heaven, and hasted not to go down about a whole day.”KJV Firman Tuhan di atas dapat diambil kesimpulannya bahwa matahari dan bulan bergerak bukan buminya yang bergerak. Mengapa Tuhan memberhentikan kedua benda langit tersebut jika buminya yang bergerak? Mengapa Tuhan tidak memberhentikan saja buminya? Inilah bukti dalam firman-Nya yang ditujukan kepada kita agar kita mengetahui keadaan alam di dunia. Sangat jelas sekali pernyataan dan logika bahwa bulan dan matahari bergerak mengelilingi bumi dalam ayat tersebut. Kejadian 1 6-7 “ 6 Kemudian, Allah berkata, “Jadilah cakrawala di antara segala air untuk memisahkan air dari air!”7 Maka, Allah menciptakan cakrawala dan memisahkan air yang ada di atas cakrawala itu dengan air yang ada di bawahnya. Maka, jadilah demikian.”TB/”6 And God said, Let there be a firmament in the midst of the waters, and let it divide the waters from the And God made the firmament, and divided the waters which were under the firmament from the waters which were above the firmament and it was so.”KJV Nats tersebut merupakan kisah penciptaan langit dan bumi pada hari kedua dimana Tuhan menciptakan cakrawalalangit sebagai pemisah dari air yang berada di atas langitkubah dan air yang berada di bawah langitkubah. Dari sini dapat diketahui bahwa sekali lagi terdapat kubah yang menutupi bumi untuk memisahkan air yang di atas maupun di bawah kubah. Jelas tidak ada yang namanya luar angkasa di atas bumi kita ini. Semua sudah ditetapkan oleh Tuhan Allah bahwa terdapat batas langit untuk memisahkan bumi dan sorga. Demikian penjelasan materi dari saya, semoga bermanfaat. Salam People Power! Tuhan Yesus memberkati kamu sekalian. Amin. LAPAN Sebut Pengikut Bumi Datar Tak Pakai Logika Ilmiah Jakarta, CNN Indonesia –Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional LAPAN Thomas Djamaluddin mengungkap alasan jumlah pengikut Bumi datar yang kian hari jumlahnya terus bertambah. Menurutnya, hal itu semata antaran kepercayaan yang tak diiringi informasi pendukung. “Itu kepercayaan yang dipengaruhi oleh kurangnya informasi yang diterima,” jelasnya kepada melalui sambungan telepon, Jumat 16/11. Kepercayaan yang dimaksud Djamal terkait dengan dongeng mengenai Bumi datar yang disebut sama dengan kepercayaan kepada dongeng yang beredar di tengah masyarakat. Selain terkait kepercayaan, juga tak sependapat jika penganut teori ini punya maksud tak percaya pemerintah atau badan antariksa. Menurutnya, teori ini murni bentuk kepercayaan tanpa dasar logika. “Itu Bumi datar bukan teori, sekedar kepercayaan yang tidak mengunakan logika ilmiah,” imbuhnya. Kesimpulan tersebut ditarik berdasarkan interaksi Djamal secara langsung ketika memberikan penjelasan kepada penganut kepercayaan Bumi datar di Indonesia. Pria berkacamata ini mengatakan kerap membagikan informasi mengenai fenomena-fenomena alam untuk membuktikan bahwa bentuk Bumi bulat. Penganut teori Bumi datar sebelumnya dilaporkan telah berkumpul dan mengadakan dua kali konferensi untuk memperkuat argumen mereka mengenai bentuk planet yang tidak bulat. Pada konferensi kedua yang diselenggarakan pada 15-16 November 2018 di Denver, AS pada penganut kembali berupaya menunjukkan rupa Bumi yang diyakini datar. Beragam presentasi dan perdebatan dikemukakan untuk memperkuat argumen bahwa Bumi tak bulat. Sementara pada Konferensi Bumi Datar pertama di November 2017, ahli Bumi datar’ memprakarsai Crypto Media and Creation Cosmology Institute yang mendatangkan pembicara dan para ahli’ Bumi datar. BAGIAN lain, kita akan mendapatkan pertentangan dengan Ilmu Pasti, serta tidak masuk akal, bahkan isi Alkitab sendiri saling Kontradiktif. Diberitakan kepada kita bahwa hari; Pertama; “Tuhan menciptakan terang dan gelap” kejadian 11-5. Akan tetapi pada Hari Ke-empat “Tuhan mencipta matahari” kejadian 114-19 Pertanyaan; Bagaimana bisa Tuhan bisa mengatakan Terang dan gelap, tanpa ada matahari?. Diberitakan pula pada hari Ke-tiga “Tuhan menciptakan tanaman-tanaman dan pepohonan”. kejadian 1 20-23. Dan akhirnya pada hari Ke-enam “Tuhan menciptakan manusia” kejadian 126-27. Tetapi pada kitab yang sama, dengan versi berbeda menyatakan; “Tuhan menciptakan manusia Adam lebih dahulu” kejadian 27. “Kemudian Tuhan menciptakan tanaman-tanaman dan pepohonan” kejadian 29. “Kemudian burung-burung dan semua binatang” Kejadian 219. “Kemudian Tuhan menciptakan manusia perempuan/Hawa” kejadian 221-22. Pertanyaan; Bagaimana mungkin kitab yang dama dengan versi yang berbeda bisa saling bertentangan?. Sekarang mari kita pada bagian lain dalam kisah Nuh , diberitakan bahwa; Nuh membawa 2 dua pasang dari jenis binatang, lalu dimasukkan kedalam bahtera kejadian 619. Tapi dibagian lain diberitakan bahwa Nuh membawa 7 tujuh pasang binatang bersih, burung-burung serta binatang lainnya kejadian 72 Berulang kali kita melihat dan membaca Fakta pada Alkitab yang sama bisa saling kontradiktif. Namun umat kristiani memprotes bahwa kesalahan yang kita buktikan itu, sifatnya sangat kecil dan tidak penting. Akhirnya kita juga layak untuk membuktikan satu kesalahan yang kecil, pasti menemukan kesalahan yang besar yang digunakan selama berabad-abad, serta berkesimpulan bahwa; Alkitab tidak sempurna, bukan firman atau wahyu Tuhan Atau Tuhan umat kristiani senantiasa berbuat kesalahan? Kali ini saya akan membahas mengenai ayat-ayat alkitab yang secara implisit menyatakan bahwa bumi itu datar. Diantaranya ialah ayat-ayat berikut ini Matius 48 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, Lukas 45 Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. Daniel 410 Adapun penglihatan yang kudapat di tempat tidurku itu, demikian di tengah-tengah bumi ada sebatang pohon yang sangat tinggi; 411 pohon itu bertambah besar dan kuat, tingginya sampai ke langit, dan dapat dilihat sampai ke ujung seluruh bumi Ayat diatas tersebut membuktikan bahwa si penulis alkitab menganggap bahwa bumi itu datar, karna tidak mungkin orang bisa melihat seluruh bagian bumi walaupun orang tersebut berada diatas pohon dan gunung tertinggi di dunia sekalipun. Ini menunjukkan bahwa hal itu hanya berlaku jika bumi itu datar. Adapun orang kristen yg berasumsi bahwa penglihatan yesus mengenai seluruh bumi itu adalah penglihatan ghaib atau tidak bermakna harfiah. Padahal kalau mereka mau sedikit lebih jujur, ayat tersebut sama sekali tidak bisa membenarkan asumsi mereka. Jika yg dilihat oleh yesus hanya sekedar penglihatan ghaib, maka ngapain juga iblis sampai membawanya ke tempat yg tertinggi? Dan mari kita baca ayat yang berikut ini Mazmur 194 19-5 tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari 195 19-6 yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya. 196 19-7 Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya. Pada ayat tersebut selain menunjukkan bahwa matahari mengelilingi bumi, juga dikatakan bahwa TIDAK ADA YANG TERLINDUNG DARI PANAS SINARNYA. Hal ini membuktikan bahwa Alkitab menganut paham bahwa bumi itu DATAR. Kerena bumi yang bulat tidak mungkin bisa tersinari oleh matahari secara penuh. Pasti ada bagian yang terlindung dari sinar matahari. Ada juga kristen yg mengatakan bahwa bumi itu bulat berdasarkan ayat berikut ini. Yesaya 4022 Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman! Ayat hasil perkosaan dari LAI tersebut sama sekali tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, LAI dengan sengaja merubah ayat alkitab demi meluruskan niat mereka untuk menutupi kebobrokan alkitab. Dan mari kita bandingkan dengan ayat alkitab versi KJV berikut ini. Isaiah 4022 It is he that sitteth upon the circle of the earth, and the inhabitants thereof are as grasshoppers; that stretcheth out the heavens as a curtain, and spreadeth them out as a tent to dwell in Dan sekarang coba kita lihat ayatnya dalam bahasa Ibrani berikut ini Yesaya 4022 הישב על־חוג הארץ וישביה כחגבים הנוטה כדק שמים וימתחם כאהל לשבת Disana dikatakan bentuk bumi ialah "Circle" atau lingkaran, dan dalam kitab Yesaya dalam bahasa aslinya, yakni bahasa Ibrani, kita akan mendapatkan kata berikut "ח֣וּג" yang artinya "Circle/Lingkaran". Jadi kesimpulannya menurut alkitab bentuk bumi itu serupa dengan uang koin yg berbentuk lingkaran datar. Demikianlah apa yang dapat kamk sampaikan, dan semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Aamiin..

bumi itu datar menurut alkitab